Masalah dalam Buku Pengantar Psikologi

Melolo, 8 Januari 2017. Saat bersekolah atau menyekolahkan anak, kita menganggap bahwa semua yang diajarkan kepada kita melalui guru atau melalui buku-buku benar adanya. Tetapi rupanya kita tidak dapat begitu saja menerima apa yang dikatakan guru atau buku-buku ilmu pengetahuan tanpa rasa kritis. Pada bulan Desember 2016, Jurnal Current Psychology menerbitkan tulisan Christopher Ferguson dari Stetson University dan Jeffrey Brown serta Amanda Torres dari Texas A&M, yang mempelajari keakuratan 24 buku Pengantar Psikologi dalam hal pembahasan terkait topik-topik kontroversial serta mitos-mitos yang berhubungan dengan psikologi.

Topik-topik kontroversial yang diteliti penyajiannya dalam ke-24 buku Pengangar Psikilogi adalah:

• Kekerasan Media. Sampai saat ini data yang diperoleh serta para pakar masih bersilang pendapat tentang apakah kekerasan media berpengaruh terhadap angka penyerangan atau kekerasan sosial.
• Ancaman Prasangka. Rendahnya prestasi pribadi akibat orang mengetahui akan adanya prasangka terhadap kelompok sendiri. Hal ini masih perlu didukung dengan penelitian yang lebih konsisten.
• Epidemi Narsisisme. Beberapa tahun terakhir para pakar menyimpulkan adanya epidemi narsisisme di antara kaum muda. Namun demikian ada pula para pakar yang mempertanyakan kesimpulan tersebut karena didasarkan pada statistik yang cacat.
• Efek pendisiplinan anak dengan kekerasan fisik. Dalam berbagai pustaka psikologi, efek pendisiplinan anak dengan pukulan masih diperdebatkan hangat. Belum ada kesimpulan yang pasti terhadap hal ini.
• Kecerdasan majemuk. Ada dua pendapat tentang kecerdasan manusia, yaitu bahwa manusia memiliki kecerdasan tunggal dan pandangan bahwa manusia memiliki kecerdasan majemuk. Mereka yang mengatakan bahwa manusia memiliki kecerdasan majemuk kadang-kadang dikritik karena tidak mendapat banyak dukungan hasil penelitian.
• Evolusi dan Pilihan Pasangan Kawin. Sebagian besar psikolog mengakui bahwa evolusi merupakan salah satu pendorong dalam membentuk perilaku manusia. Namun pandangan ini masih termasuk pandangan kontroversial.
• Efektivitas anti depresi. Penggunaan obat anti depresi semakin meningkat dalam beberapa dasawarsa terakhir, namun efektivitas obat-obat tersebut masih dipertanyakan.

Mitos-mitos yang diteliti penyajiannya dalam buku pengantar Psikologi adalah:

1. Kisah Pembunuhan Kitty Genovese. Kisah ini digunakan untuk menggambarkan apatisnya orang di Amerika terhadap pembunuhan yang terjadi di depan mata mereka. Kebenarannya cerita ini dipertanyakan.
2. Kisah tentang Tentara Amerika yang dicuci otak oleh Komunis. Diberitakan bahwa para tawanan Amerika dicuci otaknya oleh kaum komunis selama perang Korea. Namun demikian klaim tentang pencucian otak sering kali dilebih-lebihkan.
3. Bagian Otak Broca. Paul Broca dianggap sebagai penemu bagian otak yang dinamai dengan namanya, walaupun konsepnya sudah ditemukan oleh Ernes Auburtin dan Broca hanya mengkonfirmasi teori Auburtin.
4. Manusia hanya menggunakan 10% potensi otaknya. Menurut pandangan ini, manusia hanya menggunakan 10% dari potensi otaknya dan kemudian ditambahkan dengan penegasan bahwa seandainya yang 90% lagi digali, maka hasilnya akan luar biasa. Namun sebenarnya pandangan muncul akibat kesalahpahaman tentang hasil penelitian awal dalam neuro-psikiatri.
5. Efek Mozart. Efek Mozart adalah pandangan yang mengatakan bahwa dengan mendengarkan musik klasik akan memberi manfaat pada kemampuan kognitif anak. Walaupun penelitian awal mendukung pandangan tersebut, namun perlahan-lahan bukti yang dikemukakan membantah adanya Efek Mozart.

Hasil riset tersebut mengindikasikan bahwa adanya kesalahan faktual dalam buku-buku Pengantar Psikologi yang disurvei. Buku-buku tersebut umumnya gagal memberikan keterangan bahwa topik-topik di atas masih diperdebatkan/ masih kontroversi serta mitos-mitos diangkat ulang seolah-olah  merupakan fakta.

Bagaiamana dengan buku-buku serupa di Indonesia? DAD