TENANG DALAM SEGALA SITUASI
Ilistrasi
TENANG DI SEGALA SITUASI
Baca: Mazmur 55:1 24
"Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang, bahkan aku akan lari jauh jauh dan bermalam di padang gurun." Mazmur 55:7 8
Ada banyak perkara di dunia ini sedang berjalan menuju kehancuran dan sudah berada di penghujung zaman. Konflik, pertikaian, perang, bencana alam, perekonomian sulit, wabah penyakit, tingkat kejahatan yang semakin hari semakin mengkhawatirkan, dan kehidupan kekristenan semakin hari semakin mengalami tekanan yang luar biasa. Hal itu kian mempertegas bahwa tidak ada satu pun di dunia ini yang dapat memberikan jaminan bagi semua orang untuk hidup tenang.
Bagaimana sikap orang percaya menghadapi situasi ini? Kita tak perlu terkejut dan kecut hati, karena Alkitab sudah menyatakan jauh sebelumnya (baca Matius 24:3 14). Ingat! Ketenangan bukanlah sebuah keadaan, tetapi sebuah keputusan, artinya walaupun situasi kelihatannya semakin sulit dan menakutkan, tetapi kita bisa membuat sebuah keputusan untuk tetap berlaku tenang. Kita punya alasan kuat untuk tetap berlaku tenang apa pun situasinya, karena kita punya Tuhan yang tidak pernah mengecewakan, Ia selalu siap menolong tepat pada waktunya.
Mengapa kita harus tetap bersikap tenang? Karena ketenangan dapat mendatangkan kekuatan. "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." (Yesaya 30:15). Orang yang mampu bersikap tenang akan dapat menghadapi segala persoalan. Kita seringkali dikalahkan oleh masalah, bukan karena kita terlalu lemah, atau masalahnya terlalu berat seperti Goliat, tetapi karena kita sendiri panik, gugup, cemas, kuatir dan takut. Orang yang tidak bisa bersikap tenang cenderung selalu berpikiran negatif sehingga keputusan keputusan yang diambil pun menjadi keliru. Rasul Petrus menasihati, "Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa." (1 Petrus 4:7). Orang yang tenang, dalam doanya bukan hanya menyampaikan apa yang ia mau kepada Tuhan, tetapi juga mendengar apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Kunci untuk mengalami ketenangan adalah tinggal dekat Tuhan, karena Dialah sumber keselamatan bagi kita (baca Mazmur 62:2).