MOTIVASI DALAM PERMINTAAN

Ilustrasi

Motivasi dalam Permintaan

Bilangan 32:1-42

Allah kita adalah Allah yang sangat ingin memberikan yang terbaik bagi kita, umat-Nya. Karena itu, kita boleh meminta kepada Allah. Namun, perlu disertai dengan alasan dan motivasi yang benar.

Musa telah membawa Israel menang atas daerah kekuasaan Raja Sihon dan Og (lih. Bil. 21:21-35). Dalam nas hari ini, bani Ruben dan Gad meminta supaya tanah yang telah mereka rampas, yaitu tanah Yaezer dan Gilead dapat diberikan kepada mereka karena cocok sekali untuk ternak mereka yang sangat banyak (1-5). Namun, Musa berpikir bahwa mereka tidak mau berperang bersama saudara mereka di Kanaan (6-7). Musa mengingatkan mereka perihal generasi sebelumnya yang harus berkelana 40 tahun di padang gurun karena tidak mau pergi ke negeri yang diberikan TUHAN kepada mereka (8-13).

Namun, ternyata bani Ruben dan Gad bersedia pergi berperang di tanah Kanaan dan baru akan pulang ke tanah mereka setelah seluruh Kanaan ditaklukkan dan setiap orang Israel memperoleh milik pusakanya (16-19). Musa akhirnya menyetujui syarat mereka untuk ikut berperang ke Kanaan (23-27). Akhirnya, negeri bekas kekuasaan Raja Sihon dan Og diberikan kepada Ruben, Gad, dan setengah Manasye (28-42).

Nas hari ini menunjukkan bahwa motivasi dalam permintaan adalah hal yang sangat penting. Musa melakukan percakapan karena tidak menghendaki salah paham berkait dengan motivasi permintaan bani Ruben dan Gad. Setelah tahu bahwa motivasi mereka benar, Musa pun setuju. Dalam Perjanjian Baru, Yakobus mengatakan bahwa kita tidak menerima apa-apa dari yang kita doakan karena kita salah berdoa, sebab kita berdoa untuk memuaskan hawa nafsu (bdk. Yak. 4:3).

Kita perlu belajar bukan hanya meminta apa yang baik, tetapi juga dengan motivasi yang benar. Karena itu, dalam setiap permintaan, kita perlu merenungkan dan mempertimbangkan hal-hal yang menjadi dasar dan alasan permintaan kita supaya permintaan kita dapat diperkenan dan dikabulkan oleh Allah.