DASAR PERPULUHAN BAGI RUMAH ALLAH

Sumba Pembaharuan   |   Dunia Kristen  |   Senin, 01 Maret 2021 - 14:09:26 WIB   |  dibaca: 823 kali
DASAR PERPULUHAN BAGI RUMAH ALLAH

Ilustrasi

DASAR DARI PERPULUHAN BAGI RUMAH ALLAH
Umat Kristen mungkin sudah tidak asing dengan istilah persepuluhan. Arti persepuluhan adalah berkat yang kita kembalikan kepada Tuhan sebesar 10%. Sepuluh persen dari setiap orang ini nantinya akan diberikan kepada orang Lewi, yaitu orang yang Tuhan khususkan untuk melayani Tuhan. Pada masyarakat saat ini, peran orang Lewi digantikan dengan gereja. Persepuluhan tentu berbeda dengan beramal. Prinsipnya yaitu kita memberikan 10% kepada Tuhan agar Tuhan menjaga 90% yang kita punya. Tuhan telah memberikan begitu banyak nikmat kepada kita dan kita perlu mengembalikan sebagiannya. Sebenarnya Tuhan tidak membutuhkan harta kita.

Salah satu tujuan melakukan persepuluhan adalah untuk memperluas kerajaan Tuhan, dalam arti membangun gereja-gereja, dsb. Harta yang terkumpul dari hasil persepuluhan nantinya akan diberikan kepada pihak gereja. Mereka akan mengelola harta tersebut, bisa dialokasikan untuk pembangunan gereja, menafkahi anak Yatim, jemaah miskin dan yang lainnya. Hal yang perlu diperhatikan dari persepuluhan selain doa Kristen untuk persepuluhan juga tata cara penghitungannya. Mungkin sebagian jemaat juga masih bingung cara menghitung persepuluhan yang benar. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas mengenai cara menghitung persepuluhan yang benar.

Ayat-Ayat Alkitab Terkait Persepuluhan

Sebelum membahas mengenai cara menghitung persepuluhan yang benar, alangkah lebih baik jika kita terlebih dahulu membahas dasar dari persepuluhan dalam Alkitab. Alkitab adalah panduan hidup bagi umat Kristen yang di dalamnya terdapat kisah-kisah pendahulu, ajaran-ajaran dan sebagainya. Ayat-ayat yang terkandung di dalam Alkitab pun memuat berbagai tema, seperti ayat Alkitab tentang pengendalian diri, ayat Alkitab tentang kesetiaan pasangan, ayat Alkitab tentang hati yang hancur, ayat Alkitab untuk menguatkan iman, dan sebagainya. Selain ayat-ayat tersebut, Alkitab juga mengandung ayat lainnya yang berkaitan dengan persepuluhan dan cara menghitung persepuluhan dengan benar, seperti:

    Amsal 3:9 : Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu.
    Imamat 27:30 : Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik Tuhan; itulah persembahan kudus bagi Tuhan.
    Ulangan 14:22-23 : Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun. Di hadapan Tuhan, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat naman-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan di gandummu, di anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan Tuhan, Allahmu.
    Bilangan 18:21 : Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai pemilik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.
    Matius 6:26-29 : Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? …. Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu : Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu
    Matius 23:23 : Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
    Korintus 9:13-14 : Alkitab mengatakan di dalam, tidk tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu.
    Mazmur 24:1 : Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
    Ulangan 8:18 : Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
    Mazmur 96:8 : Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
    Maelakhi 3:8 : Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
    Maleakhi 3:10 : Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman Tuhan, semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkat-tingkat langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
    2 Korintus 9:7 : Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
    Ulangan 16:17 : Tetapi masing-masing dengan sekedar persembahan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu.
    Ulangan 26:12 : Apabila dalam tahun yang ketigam tahun persembahan persepuluhan engkau sudah selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari tanahmu, maka haruslah engaku memberikannya kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim dan kepada janda, supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan menjadi kenyang.
    Kejadian 14:20 : “Dan terpujilah Allah yang Maha Tinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.” Lalu Abraham memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
    Kejadian 28:22 : Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.

Cara Menghitung Persepuluhan yang Benar

Sekarang kita sudah tahu landasan tentang persepuluhan, lalu bagaimana cara menghitung persepuluhan yang benar? Sebenarnya dari namanya saja kita sudah tahu bahwa yang dimaksud persepuluhan yaitu mengembalikan berkat Tuhan sebesar 10% dan Tuhan akan menjaga sisanya yang 90%. Jadi jika penghasilan kita sebesar Rp.5.000.000, nilai persepuluhannya adalah Rp.500.000. Penghasilan yang dijadikan acuan untuk persepuluhan adalah penghasilan kotor. Jadi bukan hitung-hitungan penghasilan bersih, yaitu penghasilan kotor yang telah dikurangi beban-beban lainnya. Misalnya seseorang punya penghasilan Rp 10.000.000, beban konsumsi Rp 3.000.000, beban listrik, sewa rumah dan reparasi kendaraan Rp 3.500.000, sehingga penghasilan bersih orang tersebut sebesar Rp 3.500.000. Persepuluhan yang perlu disetorkan orang itu bukanlah 10% dari Rp 4.500.000, tetapi 10% dari Rp 10.000.000 atau Rp 1.000.000.

Bagaimana jika penghasilan yang dimiliki seseorang terlampau sedikit? Persepuluhan tetap bisa disetorkan karena nilainya hanya sepersepuluh dari total penghaslian. Contohnya ada orang yang penghasilannya sebulan sebesar Rp 500.000, apa orang itu tetap harus menyetor persepuluhan sebesar Rp 50.000? Mengutip dari laman tanyaalkitab, jawabannya adalah ya, karena jemaat tidak mungkin tidak mampu dalam membayar persepuluhan, kecuali jika tidak punya penghasilan sama sekali. Masalahnya hanya tinggal rela atau tidak. Lagi pula, menyetorkan persepuluhan memang selalu terasa berat bagi orang yang tidak terbiasa melakukannya, mau pendapatan dia besar ataupun kecil.

Bagi yang pendapatannya kecil, pasti akan kesulitan untuk menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran. Dan bagi yang berpendapatan besar, jumlah persepuluhan yang besar juga bisa memberatkan. Umpamanya pendapatan seseorang sebesar Rp 50.000.000 perbulan, berarti persepuluhan yang harus dibayarkan oleh orang itu adalah Rp 5.000.000. Tentu ini jumlah yang besar. Lantas bagaimana menyiasati jumlah yang besar ini? Tidak ada cara untuk menyiasati atau mencuranginya. Mengutip dari laman tanyaalkitab, yang perlu diingat dari membayar persepuluhan adalah janji Tuhan dalam ayat berikut:

    Kejadian 14:20 : “Dan terpujilah Allah yang Maha Tinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.” Lalu Abraham memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
    Kejadian 28:22 : Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.

Tidak hanya Abraham, Yakub juga memberikan sepersepuluh dari apa yang ia terima kepada Tuhan. Ini merupakan salah satu tanda perjanjian dengan Tuhan. Abraham dan Yakub adalah orang-orang yang memperoleh janji Tuhan.Kasih Tuhan memang tidak bersyarat. Siapapun akan mendapatkannya, mau kaya, miskin, beriman ataupun tidak. Akan tetapi Janji Tuhan itu bersyarat. Memenuhi kewajiban persepuluhan adalah salah satu syaratnya. Lalu bagaimana dengan anak yang masih sekolah? Apa harus membayar persepuluhan juga? Sebenarnya tidak ada keharusan bagi anak yang belum berpenghasilan untuk menyetor persepuluhan. Akan tetapi jika anak memang berniat untuk sejak dini belajar menyisihkan uangnya untuk persepuluhan, hal itu tetap bisa dilakukan. Penghitungannya menggunakan uang jajan bulanan dari orang tua mereka. Cara menghitungnya sama seperti di atas, uang jajan kotor tanpa dikurangi biaya apapun.

Demikianlah penjelasan mengenai cara menghitung persepuluhan yang benar. Intinya persepuluhan dihitung dari penghasilan kotor seseorang dan bukan pendapatan bersihnya. Ini mungkin agak memberatkan bagi sebagian orang, namun ingatlah bahwa janji Tuhan itu nyata. Bagaimanapun sepersepuluh dari pendapatan kita juga nantinya akan habis. Tinggal cara habisnya saja yang seperti apa. Kita tidak tahu kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya. Mungkin di perjalanan kendaraan kita mogok dan akhirnya kita menggunakan sepersepuluh pendapatan untuk reparasi kendaraan di bengkel atau lebih parah lagi sepersepuluh gaji kita telah dicuri orang. Akan lebih bijak kalau di awal sudah kita sisihkan sepersepuluh atau sepuluh persen dari pendapatan kotor untuk diberikan pada gereja. Gereja akan memberikannya kepada pihak yang berhak seperti anak yatim, janda dan golongan lain yang tercantum dalam Alkitab

Profil Sumba Pembaharuan

Sumba Pembaharuan

hi ....

Web Master dari Erdo.wgp@gmail.com

Jl. H. R. Horo 22 Matawai Waingapu Sumba Timur NTT

Hubungi kami di 0823 4014 5111


Komentar



Masukan 6 kode diatas :
huruf tidak ke baca? klik disini refresh



Komentar Facebook