BORGOL DAN PELUKAN IMANUEL

ABUNA JUSUF RONI
BORGOL DAN PELUKAN IMANUEL
Ini adalah salah satu kesaksian (almarhum) Jusuf Roni yang menggetarkan. Berikut inti kesaksiannya:
Sewaktu dia di penjara selama 6 tahun, dia sering dipindah-pindah. Salah satunya dipindah ke penjara Kalisosok, Surabaya, selama 2 tahun 5 hari. Ketika awal berangkat ke Surabaya, Jusuf Roni "dikawal", dan waktu itu dia diborgol. Borgolnya satu tangan, sedangkan sisi borgol lainnya mengunci lengan pengawal atau petugasnya. Jelas, agar Jusuf Roni tidak bisa lari, sebab ke manapun dia pergi, si pengawal akan ikut.
Ketika Jusuf Roni izin ke toilet di dalam pesawat, si pengawal juga ikut. Borgol tidak dilepas. Bayangkan situasinya. Jusuf Roni merasa pedih: "Tuhan, kenapa Engkau tak tolong aku... sampai segininya aku diperlakukan. Korupsi tidak, kriminal tidak...! Aku hanya ingin ikut Engkau." Jusuf mengeluh dalam hatinya yang menangis.
Sekembalinya ke tempat duduk, tiba-tiba Jusuf Roni merasa Tuhan berbicara dalam hatinya, lembut–tapi jelas sekali:
"Akulah Emmanuel. Aku besertamu. Aku ingin engkau tahu, Jusuf… Aku tak akan pernah melepaskanmu. Borgol itu bukan sekadar rantai. Itu Aku, yang memelukmu erat. Aku tak akan pernah melepaskanmu"
Mendengar suara Tuhan itu, kepedihan Jusuf Roni langsung berlalu, berganti senyum di bibirnya. Si petugas bingung, lalu bertanya: "Kenapa bapak tersenyum sendiri? " Detik itu juga Jusuf Roni berkisah tentang Emmanuel, apa artinya, apa yang baru dia rasakan dan alami, tentang suara Tuhan...dan seterusnya. Maka begitulah kabar baik itu disampaikan oleh Jusuf Roni penuh suka cita dan gairah, sementara petugas itu tak punya pilihan: dia harus mendengarkannya, sebab dia tak bisa lari dan menjauh dari Jusuf Roni yang saling terborgol dengan dirinya.
Lalu Jusuf Roni menutup kesaksiannya:
"Dalam kesulitan dan kepedihan paling dalam, ternyata benar, Tuhan tak pernah jauh dari kita sedetikpun. Tuhan ikut ke manapun dan di manapun kita berada."
Borgol itu, pada akhirnya, adalah lambang cinta.
Cinta yang tak bisa putus.
Yang tetap menggandeng tanganmu, meski dunia menjauh darimu.
Dan kini, Jusuf Roni sudah benar-benar bebas. Bukan lagi dibebaskan oleh keputusan pengadilan, melainkan oleh janji yang telah ditepati:
Bahwa Emmanuel–Tuhan yang tak pernah sekalipun meninggalkannya.
Selamat bersukacita, Abuna Jusuf Roni. Engkau telah mengajari kami, bahkan dalam borgol pun, ada pelukan Tuhan yang tak bisa ditawar oleh dunia.
Borgol itu adalah pelukan.
Pelukan dari Emmanuel.
By: HT