TETAP MEMBERI ARAH, MESKI SOROT LAMPUNYA TELAH PADAM

Sumba Pembaharuan   |   Nasional  |   Senin, 29 September 2025 - 15:32:02 WIB   |  dibaca: 13 kali
TETAP MEMBERI ARAH, MESKI SOROT LAMPUNYA TELAH PADAM

Jokowi dan Purbaya

TETAP MEMBERI ARAH, MESKI SOROT LAMPU TELAH PADAM

Kisah Purbaya Yudhi Sadewa yang mendatangi Jokowi sebelum menjabat Menteri Keuangan ternyata menyelipkan sesuatu yang lebih besar dari sekadar keterikatan moral-politik. Ia menunjukkan bagaimana kepemimpinan sejati tetap bekerja, bahkan ketika jabatan sudah ditanggalkan. Jokowi, meski pensiun, tetap hadir sebagai pembimbing–sebuah peran yang dalam ajaran Ki Hajar Dewantara disebut "Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani": di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan.

Di masa kepresidenannya, ketika badai pandemi Covid-19 mengguncang dunia, Purbaya dan Jokowi pernah berlari bersama. Tandem keduanya, dengan segala keterbatasan, menjadi faktor penting yang “menyelamatkan” perekonomian Indonesia, saat banyak negara lain terhuyung-huyung. Itu bukan kisah heroisme individu, melainkan contoh bagaimana kepemimpinan yang merangkul kompetensi dan keberanian bisa menghasilkan daya tahan.

Kini, dalam masa pensiunnya, "restu" Jokowi ternyata kembali hadir. Bukan restu politik, melainkan restu moral: sebuah dorongan batin agar seorang ekonom berani melangkah menghadapi kenyataan. Di sinilah wisdom kepemimpinan diuji. Bagi kaum pembenci, Jokowi hanyalah sosok yang dilekati berbagai hal "buruk" yang memang ingin mereka benci. Mereka tak mampu menangkap wisdom yang terselip. Kisah Purbaya ini sangat menyentuh:

"....Saya ke tempatnya Pak Jokowi di Solo, 'Pak Jokowi ini ekonomi mau hancur sebentar lagi. Itu posisinya di sini (ucapnya sambil menunjuk ke arah grafik), saya mau bantu takut, enggak punya temen, Pak Jokowi kan juga sudah pensiun," imbuhnya.

Purbaya lantas meminta 'restu' kepada Jokowi untuk menyampaikan prediksinya tersebut ke pihak berwenang. Pasalnya Purbaya mengaku saat itu belum mengenal baik Presiden Prabowo.

"Pak Prabowo saya belum kenal waktu itu, saya tanya Pak Jokowi 'Bantu engga?' 'Bantu'–jawab Jokowi tegas–baru saya berani ke sana sini," ucap Purbaya.

Kebesaran pemimpin, pada akhirnya, bukan diukur dari berapa lama ia duduk di kursi presiden, melainkan sejauh mana ia tetap memberi arah, bahkan ketika sorot lampu telah padam.

By: HT

 

Profil Sumba Pembaharuan

Sumba Pembaharuan

hi ....

Web Master dari Erdo.wgp@gmail.com

Jl. H. R. Horo 22 Matawai Waingapu Sumba Timur NTT

Hubungi kami di 0823 4014 5111


Komentar



Masukan 6 kode diatas :
huruf tidak ke baca? klik disini refresh



Komentar Facebook