DUA KORBAN SEKALIGUS, DAN MUNGKIN MASIH BAYAK KORBAN LAINNYA.., KALAU SAJA PEMERINTAH TETAP MENGANGG
Meninggal karena lambatnya penanganan pihak Rumah Sakit, ini mungkin hanya menjadi hal biasa, karena hal seperti ini sudah sering terjadi, kalau pun pihak yg dianggap korban melaporkan hal tersebut ke pihak aparat penegak hukum, mungkin hanya akan menjadi korban yang terus menjadi korban...
dan Nasip sial dan kurang beruntung buat ibu KATRINA KANA, karena harus merelakan kepergian anak dan cucunya di ambil malikat pencabut nyawa, hanya karena rendahnya moral dan arti dari sebuah nyawa anak manusia...
Katrina Kana, Warga Desa Matawai Atu , Dusun Kuya, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, sekira pukul 05.30 Wita, Sabtu, 03/02/2018, harus merelakan kepergian anaknya MIRA DARA HAE, atau yang biasa di sapa ITA, dan anak dalam kandungan anaknya yang telah berumur kandungan 9 bulan, dan hanya menunggu hari kelahirannya, meninggal dunia di duga kehabisan cairan....
Katrina Kana (Janda Almarhum pendeta, yang biasa di sapa Ama Ie Hae Doko, sangat sesalkan atas ulah tim medis di Puskesmas Melolo, diduga lemahnya pelanyanan Puskesmas Melolo sehingga anaknya MIRA DARA HAE atau yg biasa di sapa ITA , Sabtu, 03/02/2018, sekira pukul 05.30 Wita, menghembuskan nafas terakhir.
Dari pengakuan Katrina, pada hari kejadian, sudah dari Jam 12.00 WITA ia dan Ita (nama sapaan anaknya) dengan dibantu seorang bidan, tiba di Puskesmas Melolo, dengan posisi korban pada saat itu muntah-muntah, dengan kondisi yang semakin lemah, baru sekitar pukul 14.00 Wita baru dapat pertolongan dengan memberikan infus, dan itu pun atas permintaannya sebagai orang tua korban, karena melihat kondisi anaknya semakin lemah, dan bukan karena kemauan petugas Puskesmas Umalulu sendiri pintanya, hal ini lah yang membuatnya sebagai pihak orang tua tidak bisa terimah atas tindakan pihak Rumah Sakit (Puskesmas Umalulu), belum lagi kondisi korban yang dalam keadaan hamil 9 bulan, sudah kejang kejang karena kehabisan cairan, dan ini akibat dari lambatnya penanganan rumah sakit.....sehingga dua nyawa hilang dalam waktu sekejap, padahal menurutnya petugas Puskesmas ada, namun lambat dalam upaya penyelamatan.
Katrina juga sangat sesalkan, kenapa pihak Rumah Sakit atau Puskesmas Umalulu, terkesan menganggap remeh nyawa orang, padahal ini terkait 2 nyawa anak manusia, dan suatu hal yang sangat tidak manusiawi menurutnya. Lebih miris lagi menurut Katrina, anaknya sudah meninggal, pihak Rumah Sakit (PUSKESMAS UMALULU) datang kerumah meminta maaf, mungkin karena kesalahan mereka sudah lambat penganan sehingga terjadi korban meninggal dunia...., Namun semudah itukah?, setelah anaknya meninggal dan minta maaf?, apakah dengan minta maaf akan menghidupkan anak ku kembali?, demikianlah keluhannya pada saat itu...
Di sela tangisnya ibu Katrina mengeluh...., saya tau bahwa kematian anak saya sudah waktu Tuhan, namun cara mereka (Puskesmas Melolo), dalam menangani korban kritis sangat memprihatinkan, cukup sudah anak dan cucu saya saja yang menjadi korban, jangan ada korban lain lagi!!!!!!!???