SURAT TERBUKA BUAT KAPOLDA NTT

Sumba Pembaharuan   |   Hukum  |   Rabu, 01 Februari 2023 - 22:29:19 WIB   |  dibaca: 264 kali
SURAT TERBUKA BUAT KAPOLDA NTT

IRJEN POL. Drs. JOHNI ASADOMA, M. HUM SAAT MEMBERIKAN PERNYATAAN "TIDAK AKAN MAIN MAIN KALAU MENYANGKUT NYAWA ORANG"

Surat Terbuka
Melolo, 01 Februari 2023
Kepada yth,
Bapak Kapolda Nusa Tenggara Timur 
Di _
       Kupang
Salam hormat !
Pertama-tama kami ucapkan beribu ribu terima kasih kepada bapak Kapolda NTT, Bapak Irjen pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum dan Team karena bapak Kapolda  sudah mau membuka kembali terkait kasus dugaan pembunuhan berencana anak kami Delvis Indri Putra Manno Raga, siswa SMP N MELOLO - Sumba Timur, dimana kasus dugaan pembunuhan tersebut terjadi pada tanggal 01 Januari 2017, karena proses penyelidikannya tidak bisa berjalan di Polres Sumba Timur pada saat itu dan demi sebuah kepastian hukum telah kami laporkan ke Polda NTT pada tanggal 16 Februari 2017 (LP/B/52/II/2017/spkt) dan saat itu oleh penyidik dan team Polda NTT sudah menfasilitasi dokter forensik dan team guna otopsi jasad korban dan oleh penyidik memberikan gambaran terkait hasil otopsi dan keterangan dari dokter forensik yang menyatakan kalau anak kami terbunuh akibat ulah manusia atau sekelompok orang yang dilakukan secara berulang ulang kali.

Mendapat gambaran tersebut, kami sebagai orangtua korban merasa optimis kalau kasus tersebut akan terbongkar, karena bagaimana pun dalam proses sebuah peyelidikan yang kami tau bahwa hasil otopsi dan keterangan saksi ahli merupakan sebuah bukti permulaan dan bukti petunjuk dalam mengungkap sebuah kasus pidana atau kejahatan pembunuhan dan apalagi kasus kejahatan tersebut yang menyangkut nyawa orang, namun apa boleh buat entah karena apa akhirnya kasus tersebut tenggelam dan mulai diungkap lagi setelah kurang lebih tujuh tahun tenggelam. 

Kami juga memberikan suatu apresiasi kepada bapak Kapolda, karena dalam kesempatan tatap muka dalam kegiatanJumat curhat 13 Januari 2023  di Kupang pada saat itu, bahwa bapak Kapolda menyatakan kalau bapak tidak akan main main kalau masalah nyawa orang, dan meminta waktu tiga Minggu guna menindaklanjuti kasus tersebut dan sebagai wujud dari hal tersebut bapak sudah mengirim team penyidik kalau tidak salah dibawah pimpinan Petrick Selan, dan nama ini kami hanya dengar dari rekannya yang mana pada tanggal 27 Januari malamnya, team penyidik dari Polda NTT kerumah kami memberikan informasi kalau team penyidik dari Polda NTT sudah ada di Sumba Timur dan kami disuruh merapat ke Polres Sumba Timur yakni ke Reskrim pada hari esoknya dan pada keesokannya saat kami ke Reskrim Pak Petrick Selan dan anggota menyerahkan sepucuk surat SP2HP yang menjelaskan kalau dari Polda sudah melakukan gelar perkara untuk menentukan proses hukum selanjutnya yang sayangnya dalam surat SP2HP tersebut tidak dicantumkan nomor HP penyidik yang bisa kami dapatkan informasi atau kami memberikan informasi terkait perkembangan kasus tersebut, pada saat itu kami meminta nomor hp Petrick namun beliau menolak untuk memberikan, sehingga saat ini kami benar benar putus komunikasi dengan team penyidik Polda NTT dalam mendapat informasi terkini terkait perkembangan kasus penyelidikan kematian anak kami Delvis.

Bapak Kapolda yang terhormat, karena putusnya hubungan komunikasi makanya jalur yang kami pakai terpaksa lewat jalur sosial media dengan harapan bapak membaca dan mendapatkan sedikit gambaran informasi dari kami, dan kami tau niat baik bapak dalam ingin mengungkap sejelas jelasnya kasus kematian anak kami, apalagi sudah ada hasil otopsi dan keterangan saksi ahli dalam hal ini dokter forensik yang menjadi bukti permulaan dan bukti petunjuk terkait kasus pembunuhan tersebut sudah jelas kalau kematian anak kami bukan akibat kecelakaan lalu lintas melainkan akibat perbuatan orang atau sekelompok orang yang dilakukan secara berulangkali, sebagai orang tua kami pantang berasumsi makanya kami membawa dan melapor kasus dugaan pembunuhan  tersebut ke Polda NTT dan pihak Polda NTT mendatangkan dokter forensik dan team untuk melakukan otopsi dengan harapan bisa mempermudah penyidik dalam mengungkap kasus dugaan pembunuhan tersebut. 

Bapak Kapolda, sebagai manusia kami tidak akan pernah puas sampai ada titik terang terkait kasus pembunuhan tersebut, menurut hemat kami hasil otopsi dan keterangan saksi ahli yaitu dokter forensik adalah suatu gambaran nyata terkait ulah sekelompok oknum dalam serangkaian tindakan kejahatan dalam merampas nyawa orang.

Bapak Kapolda perlu  tau, sejak kasus pembunuhan anak kami, kehidupan kami diambang kehancuran karena sampai saat ini kami terus berada dalam bayangan ketakutan yang akan menjadi korban pembunuhan selanjutnya oleh orang yang telah menghilangkan nyawa anak kami, karena kami yakini mereka punya kekuatan dan jaringan yang sangat luar biasa untuk mengacaukan sebuah proses penyelidikan, sampai beberapa tahun lalu IPDA SIMON BUANG SINE Penyidik yang ngotot mau mengungkap kasus tersebut akhirnya dipension dini, karenanya mohonlah kiranya pihak penyidik yang diberikan tugas oleh bapak Kapolda bekerja dengan leluasa tanpa ada tekanan, intervensi atau intimidasi dari pihak pihak tertentu, dan kalau boleh pihak penyidik yang ditugaskan dikawal oleh perwira yang mumpuni, sehingga indikasi masuk angin dan gagal dalam proses penyelidikan terkait kasus pembunuhan anak kami Delvis bisa diminimalisir dan membuahkan hasil yang memuaskan.

Akhir kata, kami sebagai orang tua korban dugaan pembunuhan berencana Delvis Indri Putra Manno Raga menyampaikan salam hormat kepada bapak Kapolda NTT, Tuhan memberkati.

TTD
Paulus Manno Raga

Tembusan disampaikan dengan hormat kepada:
1. Bapak Presiden Republik Indonesia  di Jakarta
2. Bapak Kapolri di Jakarta
3. Bapak Kejaksaan Agung Republik Indonesia di Jakarta
4. Ketua  DPR RI di Jakarta
5. Arsip

Profil Sumba Pembaharuan

Sumba Pembaharuan

hi ....

Web Master dari Erdo.wgp@gmail.com

Jl. H. R. Horo 22 Matawai Waingapu Sumba Timur NTT

Hubungi kami di 0823 4014 5111


Komentar



Masukan 6 kode diatas :
huruf tidak ke baca? klik disini refresh



Komentar Facebook