PT. PELNI SUMBA TIMUR DALAM PENGADAAN AYAM BEKU DIDUGA MENGANDUNG FORMALIN

Sumba Pembaharuan   |   Kesehatan  |   Rabu, 16 Desember 2020 - 08:07:58 WIB   |  dibaca: 1005 kali
PT. PELNI SUMBA TIMUR DALAM PENGADAAN AYAM BEKU  DIDUGA MENGANDUNG FORMALIN

Dalam acara "RAPAT EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENINGGKATAN PEMASARAN PRODUKSI PETERNAKAN" Senin, 14/12/2020 yang diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Sumba Timur baru baru ini oleh salah seorang peternak dari Kelompok Peternakan Ayam Pedaging "MUTIARA INDAH" yaitu Rustam yang juga merupakan seorang  Kepala Sekolah SD MIN dikota Waingapu menyampaikan bahwa dari hasil pertemuannya dengan Kepala Dinas Peternakan Sumba Barat, disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan Sumba Barat bahwa daging ayam pedaging Beku yang diadakan oleh PT. PELNI Sumba Timur diduga mengandung bahan pengawet formalin dengan kadar 0,5%  dan lebih jauh dikatakan Rustam, kalau Dinas yang terkait tidak bisa mengambil tindakan tegas bisa berakibat buruk buat konsumen dan masyarakat secara luas yang mengkonsumsinya, apalagi menurutnya daging ayam pegadaging beku yang diadakan oleh PT. PELNI sudah menyebarluas kepada masyarakat.

Drh. Octavianus Kale Rohi sebagai kepala Bidang  kesehatan hewan sekaligus sebagai pejabat otoritas veteriner yang berhak mengeluarkan surat kesehatan hewan dan rekomendasi pemasukan ternak dan doc dalam kesempatan tersebut sangat merespon informasi yang disampaikan oleh Rustam terkait pengadaan daging beku ayam pedaging yang dipasokan oleh PT. PELNI Sumba Timur yang diduga mengandung pengawet Formalin dan berjanji akan memeriksa setiap pemasokan daging ayam beku yang diadakan oleh PT. PELNI Sumba Timur dengan uji LAB terlebih dahulu, dan apabila terbukti mengandung formalin akan dimusnakan tegasnya, dan bukan itu saja menurut Octa ia juga tidak akan memberikan ijin masuk lagi terkait pengadaan ayam beku.

Hal senada juga disampaikan Yohanes Radamuri Kepala Dinas Peternakan Sumba Timur, pihaknya akan memberikan kewenangan kepada pihak terkait dalam melakukan uji Lab, dan ia juga berupaya akan membatasi pengadaan daging ayam beku oleh PT. Pelni yaitu hanya pada hari hari besar agama saja dan itupun akan dibatasi kuaotanya katanya.

Yulius Kore dan Vicktor sebagai utusan PT. PELNI Sumba Timur dalam acara tersebut membantah informasi yang disampaikan Rustam terkait daging ayam Beku yang diadakan PT. PELNI Sumba Timur yang diisukan mengandung formalin, dan mereka juga menantang dinas Peternakan untuk melakukan uji Lab, dan apabila mengandung formalin katanya akan mengembalikan seluruhnya ke Surabaya kepihak pengirim katanya, dalam hal yang sama Yulius dan Viktor juga mengakui kalau daging ayam beku yang diadakannya sampai satu bulan lebih baru bisa tersalur semuanya ke pihak konsumen dalam arti daging ayam beku usia satu bulan lebih setelah dipotong baru bisa dikomsumsi oleh masyarakat.                                

Paul, SP.

Profil Sumba Pembaharuan

Sumba Pembaharuan

hi ....

Web Master dari Erdo.wgp@gmail.com

Jl. H. R. Horo 22 Matawai Waingapu Sumba Timur NTT

Hubungi kami di 0823 4014 5111


Komentar



Masukan 6 kode diatas :
huruf tidak ke baca? klik disini refresh



Komentar Facebook