Prancis Tutup Sejumlah Masjid dan Tangkap 232 Orang

Sumba Pembaharuan   |   Internasional  |   Kamis, 03 Desember 2015 - 07:46:26 WIB   |  dibaca: 595 kali
Prancis Tutup Sejumlah Masjid dan Tangkap 232 Orang

Ilustrasi (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)

Paris - Polisi Prancis menutup masjid di timur Paris dan mencokok pemilik senjata api revolver. Senjata tersebut ditemukan saat penggerebekan pada Rabu (2/12) waktu setempat.

Sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (3/12/2015), Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve menyatakan otoritas Prancis telah menutup dua masjid pada pekan terkahir ini. Dia menuyebut tempat itu diduga mendidik "radikalisasi Islamis".

Cazeneuve mengungkapkan kepada anggota dewan di parlemen soal penutupan masjid itu, yakni di kota Nice. Selain di timur Paris dan di Nice, petugas keamanan menemukan dokumen kaum jihadis dalam masjid yang terkait, yakni di Lagny-sur-Marne. Sembilan orang ditangkap dan 22 orang lainnya dilarang meninggalkan Prancis.

Prancis mengumumkan status gawat darurat setelah ISIS menyerang Paris, pada 13 November lalu. Otoritas setempat telah merazia 2.235 rumah dan bangunan, membawa 232 orang ke tahanan dan menyita 334 senjata, 34 di antara senjata itu adalah untuk perang. Begitulah Cazaneuve berbicara kepada media.

"Dalam 15 hari, kami menyita sepertiga jumlah senjata-senjata untuk peperangan (war-grade) yang biasanya terkumpul dalam setahun," kata Cazeneuve.

Dua masjid lainnya ditutup pada pekan lalu, yakni di Gennevilliers, Barat Laut dari Paris. Ada juga masjid yang ditutup di Lyon.

Dilansir dari The Wall Street Journal, Cazaneuve menyatakan razia-razia ini menyasar sejumlah kelompok. "Pengkhotbah kebencian, orang yang mengklaim dirinya imam palsu dan asosiasi budaya palsu yang menyerukan kebencian," kata dia.


(dnu/kff)

Profil Sumba Pembaharuan

Sumba Pembaharuan

hi ....

Web Master dari Erdo.wgp@gmail.com

Jl. H. R. Horo 22 Matawai Waingapu Sumba Timur NTT

Hubungi kami di 0823 4014 5111


Komentar



Masukan 6 kode diatas :
huruf tidak ke baca? klik disini refresh



Komentar Facebook